Misi agan & Aganwati,,,
Liat perkembangan musik2 indonesa skrang ane liat gak semenarik dulu ya gan,,,bnyak yg udah nge bahas musik2 indo thn 90 an atw 80 an,,,& hampir jd HT smua krena emang bnyak masterpiece yg lahir di tahun2 ntu,,
Tp skrang mah,,musik d penuhin boyband & girlband yg ga penting (klo ane blg sih),klo girlband luar wlaupun ga ngerti lagu nya,,ane ttep setia nnton nya krna bening2,,
trus monopoli band2 yg itu2 aja kaya si ONAH eh NOAH, Ungu, atw yg band2 yg kemayu eh maksudnya ke melayuan.
Jd kurang greget & Variasi di kuping ane dnger nya ..
Ane pngen nya band2 kaya yg di bwah ini balik lg atw yg msh ada muncul ke permukaan lg,,dlu nya mreka di mulai dari Pensi2 ank skolah atw kampus gt,,trus lama2 nongol di TV & lumayan jd transetter wktu itu..
sbagian ada yg anggota nya kluar,,jd ane harap mreka gabung lagi & nendang smua musik2 yg ngotorin kuping kaya skarang
1. Clubeighties
Clubeighties Berawal pada 1998 di acara tahunan kampus IKJ adalah cikal bakal Club Eighties terbentuk. Kala itu, Desta (Deddy Mahendra Desta) dan Henry 'Batman' Foundation sepakat membentuk band dengan aliran musik 80-an yang masih jarang saat itu. Mereka pun mengajak Vincent (Vincent Ryan Rompies), Lembu (Lembu Wiworo Djati) serta Yton(Sukma Perdana Manaf). Sedangkan Cliff (Cliffton Jesse Rompies) masih berstatus sebagai soundman, belum termasuk player.
2. The Upstairs
The Upstairs dibentuk pada bulan Oktober 2001 di Jakarta oleh Jimi Multhazam (vokalis) dan Kubil Idris (gitar) dengan pengaruh musikal dari band-band new wave seperti A Flock Of Seagulls, Devo, Depeche Mode, hingga Joy Division. Menyusul bergabung beberapa bulan kemudian, seorang drummer band metal bernama Beni Adhiantoro dan belakangan bassist Alfi Chaniago. Kebetulan kesemuanya adalah mahasiswa Institut Kesenian Jakarta. Awal 2002 The Upstairs merilis ep bertitel Antahberantah secara do-it-yourself dalam format kaset dan CD yang ludes 300 keping dalam waktu singkat. Ini dilanjutkan dengan serangkaian live performances mereka di Jakarta, Bandung dan Jogjakarta.
3. White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company adalah sebuah band kecil yang sedikit dipengaruhi oleh semangat akustik para musisi classic jazz di tahun 30-an. Dengan classic strings arrangement yang dibubuhi sedikit retro disco, easy listening accoustic ballads & sedikit sentuhan nada dari keyboard mainan anak-anak keluaran akhir 70-an.
4. Sajama Cut
Sajama Cut, sebuah band Indie-Rock dari Jakarta yang terdiri dari Marcel Thee, Mario Leman, Aldy Waani, Andry Ruay, dan Budi Marchukunda.
5. The Brandals
Band yang bergerak di jalur indie ini resmi dibentuk pada tahun 2003 walaupun sebelumnya band ini telah lahir pada tahun 2001 di Jakarta dengan nama The Motives. The Brandals digawangi oleh 5 pemuda cerdas nan berandal. Mereka adalah Rully Anash (drummer), Mochammad Bayu Indrasoewarman (gitaris), Tonny Dwi Setiaji (rhythm gitar), Dodi Widyono (bassist), dan yang terakhir adalah Eka Anash yang didaulat menjadi vokalis. Eka Anash adalah saudara kandung dari personel lainnya yaitu Rully Anash.
Musik The Brandals kebanyakan merupakan pengaruh dari band - band old skull seperti The Rolling Stones, The Clash, The Who, bahkan seorang Jimi Hendrix pun juga mempengaruhi proses bermusik mereka.
6. Pure Saturday
Pure Saturday, Band berbakat asal kota kembang Bandung. Resminya berdiri pada tahun 1994. Awalnya sih Pure Saturday (PS) terbentuk karena iseng-iseng saja. Mereka ngeband kalo lagi ngga ada kegiatan dan sekalian nunggu hasil UMPTN. Tempat kumpul dan latihan biasanya di rumah Suar, di gudang rumah. Gudang bekas pabrik gitar disulap jadi tempat latihan band dan proses pembuatan lagu-lagu.
Zalkovacic27 - Kaskuser
Posting Komentar